Mari Menghafal Alquran

Mari Menghafal Alquran karena Alquran akan memberi syafaat di Hari Kiamat nanti

Ayo Menghafal Alquran

Sebaik-baik Kalian adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya

Belajar Alquran Yukkk

Hiasilah rumahmu dengan bacaan Alquran

Menghafal Alquran Yuuuuk

Hiasilah lisanmu dengan dzikir dan membaca Alquran

Mari Menghafal Alquran

Hiasilah lisanmu dengan dzikir dan membaca Alquran

Ayo Menghafal Alquran

Hiasilah lisanmu dengan dzikir dan membaca Alquran

Ayo Menghafal Alquran

Mari Menghafal Alquran karena Alquran akan memberi syafaat di Hari Kiamat nanti

Ayo Menghafal Alquran

Mari Menghafal Alquran karena Alquran akan memberi syafaat di Hari Kiamat nanti

Ayo Menghafal Alquran

Mari Menghafal Alquran karena Alquran akan memberi syafaat di Hari Kiamat nanti

Ayo Menghafal Alquran

Mari Menghafal Alquran karena Alquran akan memberi syafaat di Hari Kiamat nanti.

Ayo Menghafal Alquran

Mari Menghafal Alquran karena Alquran akan memberi syafaat di Hari Kiamat nanti..

Ayo Menghafal Alquran

Mari Menghafal Alquran karena Alquran akan memberi syafaat di Hari Kiamat nanti..

Sunday, April 24, 2011

Teknik Tercepat Menghafal Alquran



Mau Cepet Menghafal Al-Quran???? Coba yang ini deh.


Metode terbaik dalam menghafal al-qur’an ialah apa yang akan kami sebut kan. Metode ini memiliki keistimewaan khusus, yaitu hafalan yang mengakar kuat, di samping menghafal nya pun cepat, hingga kita dapat hafal AL-qur’an dalam waktu singkat, kami akan menjelaskan metode tadi dengan mengambil sample halaman pertama dari QS.Al-jumu’ah, caranya ialah sebagai berikut:

1.bacalah ayat pertama sebanyak 20 kali
2.bacalah ayat ke dua sebanyak 20 kali
3.bacalah ayat ke tiga sebanyak 20 kali
4.bacalah ayat ke empat sebanyak 20 kali
5.bacalah KEEMPAT ayat tadi dari awal sampai akhir sebanyak 20 kali, agar satu sama lai saling terkait.
6.bacalah ayat ke lima sebanyak 20 kali
7.bacalah ayat ke enam sebanyak 20 kali
8.bacalah ayat ke tujuh sebanyak 20 kali
9.bacalah ayat ke delapan sebanyak 20 kali
10.bacalah ayat KELIMA sampai KEDELAPAN sebanyak 20 kali, agar satu sama lain saling terkait.
11.bacalah ayat PERTAMA hingga ayat KEDELAPAN 20 kali, agar kita menguasai betul halaman iniDan terapkan selalu metode ini dalam menghafal tiap halaman hingga khatam Al-qur’an, dan jangan menghafal lebih dari seperdelapan juz {1/4 hizib} tiap harinya, agar target hapalan kita tidak terlalu banyak hingga akhirnya kocar kacir.

Bila kita ingin menghafal halaman berikut nya pada keesokan harinya, maka sebelum kita terapkan metode tadi, bacalah dahulu halaman kemarin dari awal sampai akhir sebanyak 20 kali, agar hafalan kita betul betul mengakar kuat, Baru setelah itu kita mulai menghafal halaman baru dengan metode yang telah di jelaskan.

Sebagai seorang mukmin, kita tentunya berkeinginan untuk dapat menghafal Al-Quran dan setiap kita pasti memimpikan agar dapat melahirkan anak-anak yang hafal Al-Quran (hafidz/hafidzah). Berikut ini ada beberapa cara/kaidah dasar untuk memudahkan menghafal, di antaranya:

Mengikhlaskan niat hanya untuk Allah Azza wa Jalla.
Memperbaiki tujuan dan bersungguh-sungguh menghafal Al-Quran hanya karena Allah Subhanahu wa Ta`ala serta untuk mendapatkan syurga dan keridhaan-Nya. Tidak ada pahala bagi siapa saja yang membaca Al-Quran dan menghafalnya karena tujuan keduniaan, karena riya atau sumah (ingin didengar orang), dan perbuatan seperti ini jelas menjerumuskan pelakunya kepada dosa.

Dorongan dari diri sendiri, bukan karena terpaksa.
Ini adalah asas bagi setiap orang yang berusaha untuk menghafal Al-Quran. Sesungguhnya siapa yang mencari kelezatan dan kebahagiaan ketika membaca Al-Quran maka dia akan mendapatkannya.

Membenarkan ucapan dan bacaan.

Hal ini tidak akan tercapai kecuali dengan mendengarkan dari orang yang baik bacaan Al-Qurannya atau dari orang yang hafal Al-Quran. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sendiri mengambil/belajar Al-Quran dari Jibril alaihis salam secara lisan. Setahun sekali pada bulan Ramadhan secara rutin Jibril alaihis salam menemui beliau untuk murajaah hafalan beliau.

Pada tahun Rasulullah shallallahualaihi wa sallam diwafatkan, Jibril menemui beliau sampai dua kali. Para shahabat radliallahu anhum juga belajar Al-Quran dari Rasulullah shallallahualaihi wa sallam secara lisan demikian pula generasi-generasi terbaik setelah mereka. Pada masa sekarang dapat dibantu dengan mendengarkan kaset-kaset murattal yang dibaca oleh qari yang baik dan bagus bacaannya. Wajib bagi penghafal Al-Quran untuk tidak menyandarkan kepada dirinya sendiri dalam hal bacaan Al-Quran dan tajwidnya.

Membuat target hafalan setiap hari.
Misalnya menargetkan sepuluh ayat setiap hari atau satu halaman, satu hizb, seperempat hizb atau bisa ditambah/dikurangi dari target tersebut sesuai dengan kemampuan. Yang jelas target yang telah ditetapkan sebisa mungkin untuk dipenuhi.
Membaguskan hafalan.

Tidak boleh beralih hafalan sebelum mendapat hafalan yang sempurna. Hal ini dimaksudkan untuk memantapkan hafalan di hati. Dan yang demikian dapat dibantu dengan mempraktekkannya dalam setiap kesibukan sepanjang siang dan malam.
Menghafal dengan satu mushaf.

Hal ini dikarenakan manusia dapat menghafal dengan melihat sebagaimana bisa menghafal dengan mendengar.
Dengan membaca/melihat akan terbekas dalam hati bentuk-bentuk ayat dan tempat-tempatnya dalam mushaf.

Bila orang yang menghafal Al-Quran itu merubah/mengganti mushaf yang biasa ia menghafal dengannya maka hafalannya pun akan berbeda-beda pula dan ini akan mempersulit dirinya.

Memahami adalah salah satu jalan untuk menghafal.
Di antara hal-hal yang paling besar/dominan yang dapat membantu untuk menghafal Al-Quran adalah dengan memahami ayat-ayat yang dihafalkan dan juga mengenal segi-segi keterkaitan antara ayat yang satu dengan ayat yang lainnya.
Oleh sebab itu seharusnyalah bagi penghafal Al-Quran untuk membaca tafsir dari ayat-ayat yang dihafalnya, untuk mendapatkan keterangan tentang kata-kata yang asing atau untuk mengetahui sebab turunnya ayat atau memahami makna yang sulit atau untuk mengenal hukum yang khusus.

Ada beberapa kitab tafsir yang ringkas yang dapat ditelaah oleh pemula seperti kitab Zubdatut Tafsir oleh Asy-Syaikh Muhammad Sulaiman Al-Asyqar.
Setelah memiliki kemampuan yang cukup, untuk meluaskan pemahaman dapat menelaah kitab-kitab tafsir yang berisi penjelasan yang panjang seperti Tafsir Ibnu Katsier, Tafsir Ath-Thabari, Tafsir As-Sadi dan Adhwaaul Bayaan oleh Asy-Syanqithi.wajib pula menghadirkan hatinya pada saat membaca Al-Quran.

Tidak pindah ke surat lain sebelum hafal benar surat yang sedang dihafalkan.
Setelah sempurna satu surat dihafalkan, tidak sepantasnya berpindah ke surat lain kecuali setelah benar-benar sempurna hafalannya dan telah kokoh dalam dada.
Selalu memperdengarkan hafalan (disimak oleh orang lain).

Orang yang menghafal Al-Quran tidak sepantasnya menyandarkan hafalannya kepada dirinya sendiri. Tetapi wajib atasnya untuk memperdengarkan kepada seorang hafidz atau mencocokkannya dengan mushaf. Hal ini dimaksudkan untuk mengingatkan kesalahan dalam ucapan, atau syakal ataupun lupa.

Banyak sekali orang yang menghafal dengan hanya bersandar pada dirinya sendiri, sehingga terkadang ada yang salah/keliru dalam hafalannya tetapi tidak ada yang memperingatkan kesalahan tersebut.
Selalu menjaga hafalan dengan murajaah.
Bersabda Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam : “Jagalah benar-benar Al-Quran ini, demi Yang jiwaku berada di Tangan-Nya, Al-Quran lebih cepat terlepas daripada onta yang terikat dari ikatannya.”

Maka seorang yang menghafal Al-Quran bila membiarkan hafalannya sebentar saja niscaya ia akan terlupakan. Oleh karena itu hendak hafalan Al-Quran terus diulang setiap harinya. Bila ternyata hafalan yang ada hilang dalam dada tidak sepantasnya mengatakan: “Aku lupa ayat (surat) ini atau ayat (surat) itu.” Akan tetapi hendaklah mengatakan: “Aku dilupakan,” karena Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam telah bersabda: (..arab..)

Bersungguh-sungguh dan memperhatikan ayat yang serupa.
Khususnya yang serupa/hampir serupa dalam lafadz, maka wajib untuk memperhatikannya agar dapat hafal dengan baik dan tidak tercampur dengan surat lain.
Mencatat ayat-ayat yang dibaca/dihafal.

Ada baiknya penghafal Al-Quran menulis ayat-ayat yang sedang dibaca/dihafalkannya, sehingga hafalannya tidak hanya di dada dan di lisan tetapi ia juga dapat menuliskannya dalam bentuk tulisan.

Berapa banyak penghafal Al-Quran yang dijumpai, mereka terkadang hafal satu atau beberapa surat dari Al-Quran tetapi giliran diminta untuk menuliskan hafalan tersebut mereka tidak bisa atau banyak kesalahan dalam penulisannya.
Memperhatikan usia yang baik untuk menghafal.

Usia yang baik untuk menghafal kira-kira dari umur 5 tahun sampai 25 tahun. Wallahu alam dalam batasan usia tersebut. Namun yang jelas menghafal di usia muda adalah lebih mudah dan lebih baik daripada menghafal di usia tua.
Pepatah mengatakan: Menghafal di waktu kecil seperti mengukir di atas batu, menghafal di waktu tua seperti mengukir di atas air.

HAL-HAL YANG DAPAT MENGHALANGI HAFALAN

Setelah kita mengetahui beberapa kaidah dasar untuk menghafal Al-Quran maka sudah sepantasnya bagi kita untuk mengetahui beberapa hal yang menghalangi dan menyulitkan hafalan agar kita dapat waspada dari penghalang-penghalang tersebut.
Di antaranya:

Banyaknya dosa dan maksiat.
Sesungguhnya dosa dan maksiat akan melupakan hamba terhadap Al-Quran dan terhadap dirinya sendiri. Hatinya akan buta dari dzikrullah.

1. Tidak adanya upaya untuk menjaga hafalan dan mengulangnya secara terus-menerus. Tidak mau memperdengarkan (meminta orang lain untuk menyimak) dari apa-apa yang dihafal dari Al-Quran kepada orang lain.

2. Perhatian yang berlebihan terhadap urusan dunia yang menjadikan hatinya tergantung dengannya dan selanjutnya tidak mampu untuk menghafal dengan mudah.

3. Berambisi menghafal ayat-ayat yang banyak dalam waktu yang singkat dan pindah ke hafalan lain sebelum kokohnya hafalan yang lama.
Kita mohon pada Allah Subhanahu wa Ta`ala semoga Dia mengkaruniakan dan memudahkan kita untuk menghafal kitab-Nya, mengamalkannya serta dapat membacanya di tengah malam dan di tepi siang. Wallahu alam bishawwab.

(Ummu Abdillah & Ummu Maryam, dinukil dari kutaib: “Kaifa Tataatstsar bil Quran wa Kaifa Tahfadzuhu?” oleh Abi Abdirrahman)

Keutamaan Menghafal alquran


Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas secara marfu`:
"Orang yang tidak mempunyai hapalan al-Quran sedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang mauh runtuh" (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dari Ibnu Abbas (2914), ia berkata: hadits ini hasan sahih).

Rasulullah SAW memberikan penghormatan kepada orang-orang yang mempunyai keahlian dalam membaca al-Quran dan menghapalnya, memberitahukan kedudukan mereka, serta mengedepankan mereka dibandingkan orang lain.

Dari Abi Hurarirah r.a. ia berkata: Rasulullah SAW mengutus satu utusan yang terdiri dari beberapa orang. Kemudian Rasulullah SAW mengecek kemampuan membaca dan hapalan al-Quran mereka: setiap laki-laki dari mereka ditanyakan sejauh mana hapalan al-Quran-nya.
Kemudian seseorang yang paling muda ditanya oleh Rasulullah SAW : “Berapa banyak ayat al-Qur'an yang telah engkau hapal, hai fulan?” ia menjawab: aku telah hapal surah ini dan surah ini, serta surah al-Baqarah. Rasulullah SAW kembali bertanya: “Apakah engkau hapal surah al-Baqarah?” Ia menjawab: Betul. Rasulullah SAW bersabda: “Pergilah, dan engkau menjadi ketua rombongan itu!”. Salah seorang dari kalangan mereka yang terhormat berkata: Demi Allah, aku tidak mempelajari dan menghapal surah al-Baqarah semata karena aku takut tidak dapat menjalankan isinya.
Mendengar komentar itu, Rasulullah SAW bersabda:
“Pelajarilah al-Qur'an dan bacalah, karena perumpamaan orang yang mempelajari al-Qur'an dan membacanya, adalah seperti tempat bekal perjalanan yang diisi dengan minyak misik, wanginya menyebar ke mana-mana. Sementara orang yang mempelajarinya kemudia ia tidur –dan dalam dirinya terdapat hapalan Al Quran— adalah seperti tempat bekal perjalanan yang disambungkan dengan minyak misik" (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia menilainya hadits hasan (2879), dan lafazh itu darinya.

Jika tadi kedudukan pada saat hidup, maka saat mati-pun, Rasulullah SAW mendahulukan orang yang menghapal lebih banyak dari yang lainnya dalam kuburnya, seperti terjadi dalam mengurus syuhada perang Uhud.
Rasulullah SAW mengutus kepada kabilah-kabilah; para penghapal al-Quran dari kalangan sahabat beliau, untuk mengajarkan mereka faridhah Islam dan akhlaknya, karena dengan hapalan mereka itu, mereka lebih mampu menjalankan tugas itu. Diantara sahabat itu adalah: tujuh puluh orang yang syahid dalam kejadian Bi`ru Ma`unah yang terkenal dalam sejarah. Mereka telah dikhianati oleh orang-orang musyrik.

Dari Abi Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Penghapal al-Quran akan datang pada hari kiamat, kemudian al-Quran akan berkata:
Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia, kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan), al-Quran kembali meminta: Wahai Tuhanku tambahkanlah, maka orang itu dipakaikan jubah kemuliaan. Kemudian al-Quran memohon lagi: Wahai Tuhanku, ridhailah dia, maka Allah SWT meridhainya.
Dan diperintahkan kepada orang itu: bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga), dan Allah SWT menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan ni`mat dan kebaikan"(Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia menilainya hadits hasan (2916), Ibnu Khuzaimah, al hakim, ia menilainya hadits sahih, serta disetujui oleh Adz Dzahabi (1/553).

Balasan Allah SWT di akhirat tidak hanya bagi para penghapal dan ahli al-Qur'an saja, namun cahayanya juga menyentuh kedua orang tuanya, dan ia dapat memberikan sebagian cahaya itu kepadanya dengan berkah al-Qur'an.
Dari Buraidah ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang membaca al-Qur'an, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari Kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini: dijawab: “karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari al- Qur'an”(Hadits diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia menilanya sahih berdasarkan syarat Muslim (1/568), dan disetujui oleh Adz Dzahabi. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnadnya (21872) dan Ad-Darimi dalam Sunannya (3257)

Kedua orang itu mendapatkan kemuliaan Tuhan, karena keduanya berjasa mengarahkan anaknya untuk menghapal dan mempelajari al-Quran semenjak kecil. Dan dalam hadits terdapat dorongan bagi para bapak dan ibu untuk mengarahkan anak-anak mereka untuk menghapal al-Quran semenjak kecil.

Ibnu Mas`ud berkata:
“Rumah yang paling kosong dan lengang adalah rumah yang tidak mengandung sedikitpun bagian dari Kitab Allah SWT ”( Diriwayatkan oleh Al Hakim dari Ibnu Mas`ud secara Mauquf. Ia berkata: sebagian mereka memarfu`kannya, demikian juga dikatakan oleh Adz Dzahabi (1/566).

Dan pengertian kata “ashfaruha” adalah: yang paling kosong dari kebaikan dan berkah.
Al-Munziri meriwayatkan dalam kitab At-Targhib wa At Tarhib dengan kata: “ashghar al buyut” dengan ghain bukan fa. Dan maknanya adalah: rumah yang paling hina kedudukannya, dan paling rendah nilainya.

Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua…

Hanifida: Metode Cepat Menghafal

SuaraMedia) “Luar biasa sekali!” Komentar itu dilontarkan ustad terkemuka Aa Gym dan Yusuf Mansyur saat menyaksikan 4 anak dari Jombang, Jawa Timur, menghafal Alquran 30 juz dan pelajaran sekolah dengan metode Hanifida. Kejeniusan Ahmad Azmi Amiq (12), Rofi’ul Majid (14), Kamila Niami Permatasari (5,5), dan Putri Fitriani (9) mendorong Ustad Yusuf Mansyur ini untuk mengundang mereka.

Produser film Kun Fa Yakun meminta empat anak ini untuk menularkan kepiawaian mereka menghafal Asmaul Husna, Alquran 30 juz dan artinya serta pelajaran lainnya kepada para santrinya di Sekolah Daarul Quran Internasional (SDQI), Jalan Ketapang, Cipondoh, Banten. “Kita menginap di sana sejak 11 hingga 18 Februari untuk mengajarkan metode Hanifida.

Alhamdulillah pada 18 Februari malam, Aa Gym juga menyaksikan praktek menghafal ini,” ujar manajer Hanifida, Pito Sujatmiko, kepada detikcom, Jumat (20/2/2009). Apa komentarnya? “Luar biasa sekali,” ujar Pito menirukan ucapan Aa Gym dan Yusuf Mansyur. “Beliau mendukung dan beri apresiasi dan sosialisasi,” katanya. Empat anak ini juga laris diundang oleh ibu-ibu pengajian.

Pito menegaskan tidak memasang tarif untuk menyosialisasikan metode menghafal cepat mutakhir ini. “Seikhlasnya, minimal untuk transportasi dan akomodasi. Ada 4 buku paket yang harus dibeli seharga Rp 120 ribu,” ujar Pito. Pito mengatakan, empat anak itu akan beraksi lagi di Jakarta pada 16 Maret 2009. “Rencananya pada 28 dan 29 Maret, kita akan diundang lagi oleh Ustad Yusuf Mansyur yang kelima kalinya,” kata dia.

Ke depan, lanjut Pito, metode Hanifida menghafal Alquran dan aplikasi pelajaran sekolah dikembangkan melalui DVD dan VCD. “Metode ini punya kuda-kuda dan jurusnya, tidak monoton, enjoy dan tidak perlu mengernyitkan dada,” promosi Pito. Hanifida Sulap Anak Bak Komputer Metode Hanifida mengajarkan teknik menghafal cepat. Anak mampu menghafal Asmaul Husna, Alquran dan pelajaran di sekolah dalam waktu singkat. Metode inovatif ini dikembangkan oleh pasangan Hanifuddin Mahadun dan Kheirotul Idawati.

“Anak dapat menghafal apa pun dalam waktu cepat dan dapat menjawab setiap pertanyaan mengenai apa yang telah dihafalkan seperti komputer saja,” kata Hanif kepada detikcom di Klub Guru Jabodetabek, Jalan Jatipadang Nomor 23, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. “Dengan mempelajari metode ini, selain anak pandai menghafal Alquran, jago berhitung dan pintar di sekolah. Apalagi anak usia produktif kelas 3 sampai kelas 6 SD paling cepat mempelajari metode ini,” lanjut dia.

Dijelaskan dia, metode Hanifida mengoptimalkan kerja otak kiri sehingga ada keseimbangan otak kiri dan otak kanan. Akurasinya hingga 85 persen. “Kami mengajarkan ini kepada anak-anak kami, Kamila (6), dan Ahmad (12),” ujarnya. Menurut dia, tidak butuh waktu lama untuk bisa menguasai metode tersebut. “Kalau sudah menguasai metodenya maka dapat menghafal saat itu juga.

Kalau masalah biaya, hanya mengganti buku modul untuk menghafal Alquran dan Asmaul Husna. Harga 3 buku Rp 125 ribu. Kalau biaya mengajarkan seikhlasnya hanya infak saja,” beber dia. Jika Anda tertarik, modul ini bisa Anda peroleh di Klub Guru Jabodetabek. Anak Jombang Jadi Jenius Berkat Hanifida 4 Anak dari Jombang, Jawa Timur, mengundang decak kagum.

Mereka mampu menghafal Alquran 30 juz dan artinya. Bahkan mereka menghafal deretan angka secara acak dalam tempo 2 menit. Keempat anak itu adalah Ahmad Azmi Amiq (12), Rofi’ul Majid (14), Kamila Niami Permatasari (5,5), dan Putri Fitriani (9). Kejeniusan mereka tidak datang sendiri.

Melainkan berkat metode menghafal Hanifida. Butuh waktu 1 bulan untuk menjadi jenius berkat metode belajar inovatif ini.Metode Hanifida ini dikembangkan oleh pasutri Hanif dan Ida yang terilhami pemegang Rekor Pertama Daya Ingat MURI Irwan Widiatmoko. Hanif dan Ida lantas mengembangkannya ke dalam ke dalam dunia religi yaitu menghafal cepat Asmaul Husna dan Alquran.

“Metode Hanifida dengan model file komputer ini melatih daya ingat permanen seperti menghafal Asmaul Husna dan Alquran 30 juz selama 1 bulan lebih,” kata manajer Hanifida, Pito Sujatmiko, kepada detikcom, Jumat (20/2/2009). Menurut dia, berkat belajar dengan teknik Hanifida, empat anak asal Jombang itu mampu menyebut surat-surat Alquran, ayat-ayatnya dan artinya.

“Misalnya, surat Al Ikhlas ayat 3. Azmi dapat menyebutkan lafal dan artinya. Kalau mengingat secara manual kan kadang menyebut dari awal surat, tetapi ini langsung disebutkan,” ujar Pito. Selain menghafal Alquran, lanjut Pito, keempat anak itu mampu menyebut deretan angka hingga 100 dan menghafal materi pelajaran di sekolah. “Caranya misalnya, kita menulis angka acak masing-masing 10 angka dan dibuat 10 baris.

Lalu tulisan itu kita serahkan kepada si anak untuk menghafalnya selama 2 menit. Setelah itu tulisan angka kita ambil lagi. Kemudian kita meminta si anak menyebut angka pada kolom atau baris tertentu yang kita inginkan. Si anak mampu menjawab dengan benar,” beber Pito.

Menurut dia, keempat anak itu mampu menghafal angka mundur dari belakang hingga ke depan, dari kolom atas hingga bawah secara acak. Pembaca detikcom, Habe Arifin, mengaku telah menyaksikan presentasi 4 bocah itu. “Mengagumkan banget, mereka jenius karena belajar tidak datang mendadak seperti Ponari,” komentarnya. Bocah TK Hafal Asmaul Husna dan Surat Pendek Dalam gendongan sang bunda, Kamila Permatasari (6) bergelayut manja.

Meski agak malu-malu, dia menjawab setiap pertanyaan yang diajukan untuk menguji metode Hanifida yang diajarkan ibunya. Dengan cepat, dia menjawab urutan Asmaul Husna dan surat pendek Alquran beserta artinya saat ditanya secara acak. “Sebutkan Asmaul Husna yang ke-50,” tanya sang bunda, Khairotul Idawati. “Asy Syahidu artinya yang Maha Menyaksikan,” sahut Kamila.

“Asmaul Husna ke-10,” tanya Idawati. “Al Mutakabbir artinya yang memiliki kebesaran,” jawab bocah perempuan yang mengenakan baju warna kuning ini. “Asmaul Husna yang terakhir,” tanya Idawati lagi. “Asy Shaburu artinya yang maha penyabar,” jawab Kamila. Tidak hanya Asmaul Husna, Kamila pintar menghafal sebagian besar ayat-ayat dalam surat pendek Alquran beserta artinya. “Saya ngajari Kamila metode Hanifida dengan buku-buku ini sepulang sekolah. Kamila pemalu, kadang kalau ditanya orang nggak mau menjawab,” tutur Idawati.

Cara Termudah Menghafal Alquran

Segala pujian hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya, dan para sahabat seluruhnya.

Keistimewaan metode ini adalah seseorang akan memperoleh kekuatan dan kemapanan hafalan serta dia akan cepat dalam menghafal sehingga dalam waktu yang singkat dia akan segera mengkhatamkan Al-Quran.

Berikut kami akan paparkan metodenya beserta pencontohan dalam menghafal surah Al-Jumuah:

1. Bacalah ayat pertama sebanyak 20 kali.
2. Bacalah ayat kedua sebanyak 20 kali.
3. Bacalah ayat ketiga sebanyak 20 kali.
4. Bacalah ayat keempat sebanyak 20 kali
5. Keempat ayat di atas dari awal hingga akhir digabungkan dan dibaca ulang sebanyak 20 kali.
6. Bacalah ayat kelima sebanyak 20 kali.
7. Bacalah ayat keenam sebanyak 20 kali.
8. Bacalah ayat ketujuh sebanyak 20 kali.
9. Bacalah ayat kedelapan sebanyak 20 kali.
10. Keempat ayat (ayat 5-8) di atas dari awal hingga akhir digabungkan dan dibaca ulang sebanyak 20 kali.
11. Bacalah ayat pertama hingga ayat ke 8 sebanyak 20 kali untuk memantapkan hafalannya. Demikian seterusnya pada setiap surah hingga selesai menghafal seluruh surah dalam Al-Quran. Jangan sampai kamu menghafal dalam sehari lebih dari seperdelapan juz, karena itu akan menyebabkan hafalanmu bertambah berat sehingga kamu tidak bisa menghafalnya. .

JIKA AKU INGIN MENAMBAH HAFALAN PADA HARI BERIKUTNYA, BAGAIMANA CARANYA? Jika kamu ingin menambah hafalan baru (halaman selanjutnya) pada hari berikutnya, maka sebelum kamu menambah dengan hafalan baru dengan metode yang aku sebutkan di atas, maka anda harus membaca hafalan lama (halaman sebelumnya) dari ayat pertama hingga ayat terakhir (muraja’ah) sebanyak 20 kali agar hafalan ayat-ayat sebelumnya tetap kokoh dan kuat dalam ingatanmu.

Kemudian setelah mengulangi (muraja’ah) maka baru kamu bisa memulai hafalan baru dengan metode yang aku sebutkan di atas. . BAGAIMANA CARANYA AKU MENGGABUNGKAN ANTARA MENGULANG (MURAJA’AH) DENGAN MENAMBAH HAFALAN BARU? Jangan sekali-kali kamu menambah hafalan Al-Qur`an tanpa mengulang hafalan yang sudah ada sebelumya. Hal itu karena jika kamu hanya terus-menerus melanjutkan menghafal Al-Qur’an hingga khatam tapi tanpa mengulanginya terlebih dahulu, lantas setelah khatam kamu baru mau mengulanginya dari awal, maka secara tidak disadari kamu telah banyak kehilangan hafalan yang pernah dihafal.

Oleh karena itu metode yang paling tepat dalam menghafal adalah dengan menggabungkan antara murajaah (mengulang) dan menambah hafalan baru. Bagilah isi Al-Qur`an menjadi tiga bagian,yang mana satu bagian berisi 10 juz. Jika dalam sehari kamu telah menghafal satu halaman maka ulangilah dalam sehari empat halaman yang telah dihafal sebelumnya hingga kamu menyelesaikan 10 juz.

Jika kamu telah berhasil menyelesaikan 10 juz maka berhentilah menghafal selama satu bulan penuh dan isi dengan mengulang apa yang telah dihafal, dengan cara setiap hari kamu mengulangi (meraja’ah) sebanyak 8 halaman. Setelah selesai satu bulan kamu mengulangi hafalan, sekarang mulailah kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, sambil kamu mengulangi setiap harinya 8 halaman hingga kamu bisa menyelesaikan hafalan 20 juz.

Jika kamu telah menghafal 20 juz maka berhentilah menghafal selama 2 bulan untuk mengulangi hafalan 20 juz, dimana setiap hari kamu harus mengulang (meraja’ah) sebanyak 8 halaman. Jika sudah mengulang selama dua bulan, maka mulailah kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, sambil kamu mengulangi setiap harinya 8 halaman hingga kamu bisa menyelesaikan seluruh Al-Qur’an.

Jika anda telah selesai menghafal semua isi Al-Qur`an, maka ulangilah 10 juz pertama secara tersendiri selama satu bulan, dimana setiap harinya kamu mengulang setengah juz. Kemudian pindahlah ke 10 juz berikutnya, juga diulang setengah juz ditambah 8 halaman dari sepuluh juz pertama setiap harinya.

Kemudian pindahlah untuk mengulang 10 juz terakhir dari Al-Qur`an selama sebulan, dimana setiap harinya mengulang setengah juz ditambah 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua. BAGAIMANA CARA MERAJA’AH AL-QURAN (30 JUZ) SETELAH AKU MENYELESAIKAN METODE MURAJA’AH DI ATAS? Mulailah mengulangi Al-Qur’an secara keseluruhan dengan cara setiap harinya mengulang 2 juz, dengan mengulanginya 3 kali dalam sehari.

Dengan demikian maka kamu akan bisa mengkhatamkan Al-Qur’an sekali setiap dua minggu. Dengan metode seperti ini maka dalam jangka satu tahun (insya Allah) kamu telah mutqin (kokoh) dalam menghafal Al-Qur’an, dan lakukanlah cara ini selama satu tahun penuh.

APA YANG AKU LAKUKAN SETELAH MENGHAFAL AL-QUR’AN SELAMA SATU TAHUN? Setelah menguasai hafalan dan mengulangInya dengan itqan (mantap) selama satu tahun, hendaknya bacaan Al-Qur’an yang kamu baca setiap hari hingga akhir hayatmu adalah bacaan yang dilakukan oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- semasa hidup beliau. Beliau membagi isi Al-Qur`an menjadi tujuh bagian (dimana setiap harinya beliau membaca satu bagian tersebut), sehingga beliau mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam sepekan.

Aus bin Huzaifah -rahimahullah- berkata: Aku bertanya kepada para sahabat Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam-, “Bagaimana caranya kalian membagi Al-Qur`an untuk dibaca setiap hari?” Mereka menjawab:
“Kami membaginya menjadi (tujuh bagian yakni): Tiga surat, lima surat, tujuh surat, sembilan surat, sebelas surat, tiga belas surat, dan hizb al-mufashshal yaitu dari surat Qaf sampai akhir (mushaf).” (HR. Ahmad no. 15578). Maksudnya: -Hari pertama: Mereka membaca surat “al-fatihah” hingga akhir surat “an-nisa`”. -Hari kedua: Dari surat “al-maidah” hingga akhir surat “at-taubah”. -Hari ketiga: Dari surat “Yunus” hingga akhir surat “an-nahl”. -Hari keempat: Dari surat “al-isra” hingga akhir surat “al-furqan”. -Hari kelima: Dari surat “asy-syu’ara” hingga akhir surat “Yasin”.

-Hari keenam: Dari surat “ash-shaffat” hingga akhir surat “al-hujurat”. -Hari ketujuh: Dari surat “qaaf” hingga akhir surat “an-nas”. Para ulama menyingkat bacaan Al-Qur`an Nabi -shallallahu alaihi wasallam- ini menjadi kata:
. Setiap huruf yang tersebut menjadi simbol dari awal surat yang dibaca oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- pada setiap harinya. Maka: - Huruf “fa`” adalah simbol dari surat “al-fatihah”. Maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari pertama dimulai dari surah al-fatihah. - Huruf “mim” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari kedua dimulai dari surah al-maidah. - Huruf “ya`” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari ketiga dimulai dari surah Yunus.

- Huruf ”ba`” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari keempat dimulai dari surah Bani Israil yang juga dinamakan surah al-isra`. - Huruf “syin” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari kelima dimulai dari surah asy-syu’ara`. - Huruf “waw” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari keenam dimulai dari surah wash shaffat. - Huruf “qaaf” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari ketujuh dimulai dari surah qaf hingga akhir muashaf yaitu surah an-nas. Adapun pembagian hizib yang ada pada Al-Qur an sekarang, maka itu tidak lain adalah buatan Hajjaj bin Yusuf.

BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN ANTARA BACAAN YANG MUTASYABIH (AYAT YANG MIRIP) DALAM AL-QUR’AN?

Cara terbaik untuk membedakan antara dua ayat yang kelihatannya menurut kamu hampir sama (mutasyabih), adalah dengan cara membuka mushaf dan carilah kedua ayat tersebut. Lalu carilah perbedaan antara kedua ayat tersebut, cermatilah perbedaan tersebut, kemudian buatlah tanda/catatan (di dalam hatimu) yang bisa kamu jadikan sebagai tanda untuk membedakan antara keduanya. Kemudian, ketika kamu melakukan murajaah hafalan, maka perhatikanlah perbedaan tersebut secara berulang-ulang sampai kamu mutqin dalam mengingat perbedaan antara keduanya.

BEBERAPA KAIDAH DAN KETENTUAN DALAM MENGHAFAL AL-QUR`AN:

1- Kamu harus menghafal melalui bantuan seorang guru yang bisa membenarkan bacaanmu jika salah.
2- Hafalkanlah 2 halaman setiap hari: 1 halaman setelah subuh dan 1 halaman setelah ashar atau maghrib. Dengan metode seperti ini (insya Allah) kamu akan bisa menghafal Al-Qur`an secara mutqin dalam kurun waktu satu tahun. Tetapi jika kamu memperbanyak kapasitas hafalan setiap harinya maka kemampuan menghafalmu akan melemah.
3- Menghafallah mulai dari surat an-nas hingga surat al-baqarah karena hal itu lebih mudah. Tapi setelah kamu menghafal Al-Qur`an maka urutan meraja’ahmu dimulai dari Al-Baqarah sampai An-Nas.
4- Dalam menghafal hendaknya menggunakan satu mushaf saja (baik dalam cetakan maupun bentuknya), karena hal itu sangat membantu dalam menguatkan hafalan dan agar lebih cepat mengingat letak-letak ayatnya, ayat apa yang ada di akhir halaman ini dan ayat apa yang ada di awal halaman sebelahnya.
5- Setiap orang yang menghafal Al-Qur’an pada 2 tahun pertama biasanya apa yang telah dia hafal masih mudah hilang, dan masa ini disebut fase at-tajmi’ (pengumpulan hafalan). Karenanya janganlah kamu bersedih karena ada sebagian hafalanmu yang kamu lupa atau kamu banyak keliru dalam hafalan. Ini adalah fase yang sulit sebagai ujian bagimu, dan ini adalah fase rentan yang bisa menjadi pintu masuknya setan untuk menghentikan kamu dari menghafal Al-Qur`an. Tolaklah was-was tersebut dari dalam hatimu dan teruslah menghafal, karena dia (menghafal Al-Qur`an) merupakan perbendaharaan harta yang tidak diberikan kepada sembarang orang. [Oleh: Asy-Syaikh Dr. Abdul Muhsin Muhammad Al-Qasim, imam dan khathib di Masjid Nabawi] Sumber: al-atsariyyah.com

Dikutip Dari: http://www.2lisan.com/tips-tricks/cara-termudah-menghafal-al-quran-al-karim/

Teknik Cepat Menghafal Alquran

Ahlamdulillah. ..

Setelah muter2 mencari cara yang cepat untuk menghafalkan ayat ayat
Al Quran akhirnya menemukan juga metode yang pas dan cocok

Teman2 bisa membuka di http://cokiehti. wordpress. com
disitu ada "CD Room Al Quran MP3" yang bisa disetel per ayat sehingga
kita lebih gampang untuk menghafalnya

selain itu temen2 juga bisa memakai metode ini:
Metode ini ditulis oleh seorang juara lomba menghafal Al Quran
tingkat Internatsional ( semoga Allah merahmati beliau )

MATODE MENGHAFAL QUR'AN

Bersama Mudhawi Ma'arif

I. Pendahuluan
Ada 3 prinsip (Three P) yang harus difungsikan oleh ikhwan/akhwat
kapan dan dimana saja berada sebagai sarana pendukung keberhasilan
dalam menghafal al qur'an. 3P (Three P) tersebut adalah:
1. Persiapan (Isti'dad)
Kewajiban utama penghafal al-qur'an adalah ia harus menghafalkan
setiap harinya minimal satu halam dengan tepat dan benar dengan
memilih waktu yang tepat untuk menghafal seperti:
a. Sebelum tidur malam lakukan persiapan terlebih dahulu dengan
membaca dan menghafal satu halaman secara grambyangan (jangan
langsung dihafal secara mendalam)
b. Setelah bangun tidur hafalkan satu halaman tersebut dengan
hafalan yang mendalam dengan tenang lagi konsentrasi
c. Ulangi terus hafalan tersebut (satu halaman) sampai benar-
benar hafal diluar kepala
2. Pengesahan (Tashih/setor)
Setelah dilakukan persiapan secara matang dengan selalu mengingat-
ingat satu halaman tersebu, berikutnya tashihkan (setorkan) hafalan
antum kepada ustad/ustadzah. Setiap kesalahan yang telah ditunjukkan
oleh ustad, hendaknya penghafal melakukan hal-hal berikut:
a. Memberi tanda kesalahan dengan mencatatnya (dibawah atau
diatas huruf yang lupa)
b. Mengulang kesalahan sampai dianggap benar uoleh ustad.
c. Bersabar untuk tidak menambah materi dan hafalan baru
kecuali materi dan hafalan lama benar-benar sudah dikuasai dan
disahkan
3. Pengulangan (Muroja'ah/Penjagaa n)
Setelah setor jangan meninggalkan tempat (majlis) untuk pulang
sebelum hafalan yang telah disetorkan diulang beberapa kali terlebih
dahulu (sesuai dengan anjuran ustad/ustadzah) sampai ustad benar-
benar mengijinkannya
II. Syarat Utama Untuk Memudahkan Hafalan
1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah
2. Berniat mendekatkan diri kepada Allah dengan menjadi hamba-
hamba pilihanNya yang menjaga al-qur'an
3. Istiqomah sampai ajal musamma
4. Menguasai bacaan al-qur'an dengan benar (tajwid dan makharij
al huruf)
5. Adanya seorang pembimbing dari ustad/ustadzah (al-hafidz/al-
hafidzah)
6. Minimal sudah pernah khatam al-qur'an 20 kali (dengan membaca
setiap ayat 5 kali)
7. Gunakan satu jenis mushaf al-qur'an (al-qur'an pojok)
8. Menggunakan pensil/bolpen/ stabilo sebagai pembantu
9. Memahami ayat yang akan dihafal
III. Macam-macam Metode Menghafal
A. Sistem Fardhi

Ikuti langkah ini dengan tartib (urut):
1. Tenang dan tersenyumlah, jangan tegang
2. Bacalah ayat yang akan dihafal hingga terbayang dengan jelas
kedalam pikiran dan hati
3. Hafalkan ayat tersebut dengan menghafalkan bentuk tulisan
huruf-huruf dan tempat-tempatnya
4. Setelah itu pejamkan kedua mata dan
5. Bacalah dengan suara pelan lagi konsentrasi (posisi mata
tetap terpejam dan santai)
6. Kemudian baca ayat tersebut dengan suara keras (posisimata
tetap terpejam dan jangan tergesa-gesa)
7. Ulangi sampai 3x atau sampai benar-benar hafal
8. Beri tanda pada kalimat yang dianggap sulit dan bermasalah
(garis bawah/distabilo)
9. Jangan pindah kepada hafalan baru sebelum hafalan lama sudah
menjadi kuat

Penggabungan ayat-ayat yang sudah dihafal

Setelah anda hafal ayat pertama dan kedua jangan pindah kepada ayat
ketiga akan tetapi harus digabungkan terlebih dahulu antara keduanya
dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Bacalah ayat pertama dan kedua sekaligus dengan suara pelan
lagi konsentrasi
2. Kemudian bacalah keduanya dengan suara keras lagi konsentrasi
dan tenang
3. Ulani kedua ayat tersebut minimal 3x sehingga hafalan benar-
benar kuat. Begitulah seterusnya, pada tiap-iap dua tambahan ayat
baru harus digabungkan dengan ayat sebelumnya sehingga terjadi
kesinambungan hafalan
4. Mengulang dari ayat belakang ke depan. Dan dari depan ke
belakang
5. Semuanya dibaca dengan suara hati terlebih dahulu kemudian
dengan suara keras (mata dalam keadaan tertutup)
6. Begitu seterusnya. Setiap mendapatkan hafalan baru, harus
digabungkan dengan ayat/halaman/ juz sebelumya.
B. Sistem Jama'i
Sistem ini menggunakan metode baca bersama, yaitu dua/tiga orang
(partnernya) membaca hafalan bersama-sama secara jahri (keras) dengan:
a. Bersama-sama baca keras
b. Bergantian membaca ayat-an dengan jahri. Keika partnernya
membaca jahr dia harus membaca khafi (pelan) begitulah seterusnya
dengan gantian.
Sistem ini dalam satu majlis diikuti oleh maksimal 12 peserta,
dan minimal 2 peserta. Settingannya sebagai berikut:
a. Persiapan:
1. Peserta mengambil tempat duduk mengitari ustad/ustadzah
2. Ustad/ustadzah menetapkan partner bagi masing-masing peserta
3. Masing-masing pasangan menghafalkan bersama partnernya sayat
baru dan lama sesuai dengan instruksi ustad/ustadzah
4. Setiap pasangan maju bergiliran menghadap ustad/ustadzah
untuk setor halaman baru dan muroja'ah hafalan lama
b. Setoran ke ustad/ ustadzah:
1. Muroja'ah: 5 halaman dibaca dengan sistem syst-an (sistem
gantian). Muroja'ah dimulai dari halaman belakang (halaman baru)
kearah halaman lama
2. Setor hafalan baru:
a. Membaca seluruh ayat-ayat yang baru dihafal secara bersama-
sama
b. Bergiliran baca (ayatan) dengan dua putaran. Putaran pertama
dimulai dari yang duduk disebelah kanan dan putaran kedua dimulai
dari sebelah kiri.
c. Membaca bersama-sama lagi, hafalan baru yang telah dibaca
secara bergantian tadi.
3. Muroja'ah tes juz 1, dengan sistem acakan (2-3x soal). Dibaca
bergiliran oleh masing-masing pasangan.
Ketika peserta sendirian tidak punya partner, atau partnernya sedang
berhalangan hadir, maka ustad wajibmenggabungkann ya dengan kelompok
lain yang kebetulan juz, halaman dan urutannya sama, jika hafalannya
tidak sama dengan kelompok lain maka ustad hendaknya menunjuk salah
seorang peserta yang berkemampuan untuk suka rela menemani.
c. Muroja'ah ditempat:
1. Kembali ketempat semula.
2. Mengulang bersama-sama seluruh bacaan yang disetorkan baik
muroja'ah maupun hafalan baru, dengan sistem yang sama dengan setoran
3. Menambah hafalan baru bersama-sama untuk disetorkan pada
pertemuan berikutnya
4. Jangan tinggalkan majlis sebelum mendapat izin ustad/ustadzah.
IV. Keistimewaan sistem jama'i
1. Cepat menguasai bacaan al-qur'an dengan benar
2. Menghilangkan perasaan grogi dan tidak PD ketika baca al-
qur'an didepan orang lain
3. Melatih diri agar tidak gampang tergesa-gesa dalam membaca
4. Mengurangi beban berat menghafal al-qur'an
5. Melatih untuk menjadi guru dan murid yang baik
6. Menguatkan hafalan lama dan baru
7. Semangat muroja'ah dan menambah hafalan baru
8. Meringankan beban ustad
9. Kesibukannya selalu termotivasi dengan al-qur'an
10. Mampu berda'wah dengan hikmah wa al-mau'idhah al-hasanah
11. Siap untuk dites dengan sistem acakan
12. Siap menjadi hamba-hamba Allah yang berlomba menuju kebaikan
V. Jaminan
1. Hafalan al-qur'an lanyah dan lancar dalam masa tempo yang
sesingkat-singkatny a
2. Sukses dan bahagia di dunia dan akhirat
3. Pilihan Allah dan memperoleh surga `adn diakhirat nanti
(surah fatir: 23-24)
VI. Metode Muroja'ah (Pengulangan dan penjagaan fardhi
atau jama'i)
Ayat-ayat al-qur'an hanya akan tetap bersemayam didalam hati utu al-
`ilm jika ayat-ayat yang dihafal selalu diingat, diulang dan
dimuroja'ah. Berikut ini cara muroja'ah:
1. Setelah hafal setengah juz/satu juz, harus mampu membaca
sendiri didepan ustad/ustadzah dan penampilan.
2. Setiap hari membaca dengan suara pelan 2 juz. Membaca dengan
suara keras (tartil) minimal 2 juz setiap hari.
3. Simakkan minimal setengah juz setiap hari kepada teman/murid/
jama'ah/istri/ suami dst
4. Ketika lupa dalam muroja'ah maka lakukan berikut ini:
· Jangan langsung melihat mushaf, tapi usahakan mengingat-
ingat terlebih dahulu
· Ketika tidak lagi mampu mengingat-ingat, maka silahkan
melihat mushaf dan
· Catat penyebab kesalahan. Jika kesalahan terletak karena
lupa maka berilah tanda garis bawah. Jika kesalahan terletak karena
faktor ayat mutasyabihat (serupa dengan ayat lain) maka tulislah
nama surat/no./juz ayat yang serupa itu di halaman pinggir (hasyiyah

Cara Cepat Menghafal Al-Quran

Segala puji Bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad r. Dalam tulisan ini akan kami kemukakan cara termudah untuk menghafalkan al quran. Keistimewaan teori ini adalah kuatnya hafalan yang akan diperoleh seseorang disertai cepatnya waktu yang ditempuh untuk mengkhatamkan al-Quran. Teori ini sangat mudah untuk di praktekan dan insya Allah akan sangat membantu bagi siapa saja yang ingin menghafalnya. Disini akan kami bawakan contoh praktis dalam mempraktekannya:

Misalnya saja jika anda ingin menghafalkan surat an-nisa, maka anda bisa mengikuti teori berikut ini:

1- Bacalah ayat pertama 20 kali:

2- Bacalah ayat kedua 20 kali:

3- Bacalah ayat ketiga 20 kali:

4- Bacalah ayat keempat 20 kali:

5- Kemudian membaca 4 ayat diatas dari awal hingga akhir menggabungkannya sebanyak 20 kali.

6- Bacalah ayat kelima 20 kali:

7- Bacalah ayat keenam 20 kali:

8- Bacalah ayat ketujuh 20 kali:

9- Bacalah ayat kedelapan 20 kali:

10- Kemudian membaca ayat ke 5 hingga ayat ke 8 untuk menggabungkannya sebanyak 20 kali.

11- Bacalah ayat ke 1 hingga ayat ke 8 sebanyak 20 kali untuk memantapkan hafalannya.

Demikian seterusnya hingga selesai seluruh al Quran, dan jangan sampai menghafal dalam sehari lebih dari seperdelapan juz, agar tidak berat bagi anda untuk mengulang dan menjaganya.

- BAGAIMANA CARA MENAMBAH HAFALAN PADA HARI BERIKUTNYA?

Jika anda ingin menambah hafalan baru pada hari berikutnya, maka sebelum menambah dengan hafalan baru, maka anda harus membaca hafalan lama dari ayat pertama hingga terakhir sebanyak 20 kali juga hal ini supaya hafalan tersebut kokoh dan kuat dalam ingatan anda, kemudian anda memulai hafalan baru dengan cara yang sama seperti yang anda lakukan ketika menghafal ayat-ayat sebelumnya.

- BAGIMANA CARA MENGGABUNG ANTARA MENGULANG (MURAJA'AH) DAN MENAMBAH HAFALAN BARU?

Jangan sekali-kali anda menambah hafalan tanpa mengulang hafalan yang sudah ada sebelumya, karena jika anda menghafal al quran terus-menerus tanpa mengulangnya terlebih dahulu hingga bisa menyelesaikan semua al quran, kemudian anda ingin mengulangnya dari awal niscaya hal itu akan terasa berat sekali, karena secara tidak disadari anda akan banyak kehilangan hafalan yang pernah dihafal dan seolah-olah menghafal dari nol, oleh karena itu cara yang paling baik dalam meghafal al quran adalah dengan mengumpulkan antara murajaah (mengulang) dan menambah hafalan baru. Anda bisa membagi seluruh mushaf menjadi tiga bagian, setiap 10 juz menjadi satu bagian, jika anda dalam sehari menghafal satu halaman maka ulangilah dalam sehari empat halaman yang telah dihafal sebelumnya hingga anda dapat menyelesaikan sepuluh juz, jika anda telah menyelesaikan sepuluh juz maka berhentilah selama satu bulan penuh untuk mengulang yang telah dihafal dengan cara setiap hari anda mengulang sebanyak delapan halaman.

Setelah satu bulan anda mengulang hafalan, anda mulai kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, dan mengulang setiap harinya 8 halaman sehingga anda bisa menyelesaikan 20 juz, jika anda telah menghafal 20 juz maka berhentilah menghafal selama 2 bulan untuk mengulang, setiap hari anda harus mengulang 8 halaman, jika sudah mengulang selama dua bulan, maka mulailah enghafal kembali setiap harinya satu atau dua halaman tergantung kemampuan dan setiap harinya mengulang apa yang telah dihafal sebanyak 8 lembar, hingga anda bisa menyelesaikan seluruh al-qur an.

Jika anda telah menyelesaikan 30 juz, ulangilah 10 juz pertama secara tersendiri selama satu bulan setiap harinya setengah juz, kemudian pindahlah ke 10 juz berikutnya juga setiap harinya diulang setengah juz ditambah 8 halaman dari sepuluh juz pertama, kemudian pindahlah untuk mengulang sepuluh juz terakhir dengan cara yang hampir sama, yaitu setiapharinya mengulang setengah juz ditambah 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.

- BAGAIMANA CARA MENGULANG AL-QURAN (30 JUZ) SETELAH MENYELESAIKAN MURAJAAH DIATAS?

Mulailah mengulang al-qur an secara keseluruhan dengan cara setiap harinya mengulang 2 juz, dengan mengulangnya 3 kali dalam sehari, dengan demikian maka anda akan bisa mengkhatamkan al-Quran setiap dua minggu sekali.

Dengan cara ini maka dalam jangka satu tahun insya Allah anda telah mutqin (kokoh) dalam menghafal al qur an, dan lakukanlah cara ini selama satu tahun.

- APA YANG DILAKUKAN SETELAH MENGHAFAL AL QUR AN SELAMA SATU TAHUN?

Setelah menguasai hafalan dan mengulangnya dengan itqan (mantap) selama satu tahun, jadikanlah al qur an sebagai wirid harian anda hingga akhir hayat, karena itulah yang dilakukan oleh Nabi r semasa hidupnya, beliau membagi al qur an menjadi tujuh bagian dan setiap harinya beliau mengulang setiap bagian tersebut, sehingga beliau mengkhatamkan al-quran setiap 7 hari sekali.

Aus bin Huzaifah rahimahullah; aku bertanya kepada para sahabat Rasulullah bagiamana cara mereka membagi al qur an untuk dijadikan wirid harian? Mereka menjawab: "kami kelompokan menjadi 3 surat, 5 surat, 7 surat, 9 surat, 11 surat, dan wirid mufashal dari surat qaaf hingga khatam ( al Qur an)". (HR. Ahmad).

Jadi mereka membagi wiridnya sebagai berikut:

- Hari pertama: membaca surat "al fatihah" hingga akhir surat "an-nisa",

- Hari kedua: dari surat "al maidah" hingga akhir surat "at-taubah",

- Hari ketiga: dari surat "yunus" hingga akhir surat "an-nahl",

- Hari keempat: dari surat "al isra" hingga akhir surat "al furqan",

- Hari kelima: dari surat "asy syu'ara" hingga akhir surat "yaasin",

- Hari keenam: dari surat "ash-shafat" hingga akhir surat "al hujurat",

- Hari ketujuh: dari surat "qaaf" hingga akhir surat "an-naas".

Para ulama menyingkat wirid nabi dengan al-Qur an menjadi kata: " Fami bisyauqin ( ??? ???? ) ", dari masing-masing huruf tersebut menjadi symbol dari surat yang dijadikan wirid Nabi pada setiap harinya maka:

- huruf "fa" symbol dari surat "al fatihah", sebagai awal wirid beliau hari pertama,

- huruf "mim" symbol dari surat "al maidah", sebagai awal wirid beliau hari kedua,

- huruf "ya" symbol dari surat "yunus", sebagai wirid beliau hari ketiga,

- huruf "ba" symbol dari surat "bani israil (nama lain dari surat al isra)", sebagai wirid beliau hari keempat,

- huruf "syin" symbol dari surat "asy syu'ara", sebagai awal wirid beliau hari kelima,

- huruf "wau" symbol dari surat "wa shafaat", sebagai awal wirid beliau hari keenam,

- huruf "qaaf" symbol dari surat "qaaf", sebagai awal wirid beliau hari ketujuh hingga akhir surat "an-nas".

Adapun pembagian hizib yang ada pada al-qur an sekarang ini tidak lain adalah buatan Hajjaj bin Yusuf.

- BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN ANTARA BACAAN YANG MUTASYABIH (MIRIP) DALAM AL-QUR AN?

Cara terbaik untuk membedakan antara bacaan yang hampir sama (mutasyabih) adalah dengan cara membuka mushaf lalu bandingkan antara kedua ayat tersebut dan cermatilah perbedaan antara keduanya, kemudian buatlah tanda yang bisa untuk membedakan antara keduanya, dan ketika anda melakukan murajaah hafalan perhatikan perbedaan tersebut dan ulangilah secara terus menerus sehingga anda bisa mengingatnya dengan baik dan hafalan anda menjadi kuat (mutqin).

- KAIDAH DAN KETENTUAN MENGHAFAL:

1- Anda harus menghafal melalui seorang guru atau syekh yang bisa membenarkan bacaan anda jika salah.

2- Hafalkanlah setiap hari sebanyak 2 halaman, 1 halaman setelah subuh dan 1 halaman setelah ashar atau maghrib, dengan cara ini insya Allah anda akan bisa menghafal al-qur an secara mutqin dalam kurun waktu satu tahun, akan tetapi jika anda memperbanyak kapasitas hafalan setiap harinya maka anda akan sulit untuk menjaga dan memantapkannya, sehingga hafalan anda akan menjadi lemah dan banyak yang dilupakan.

3- Hafalkanlah mulai dari surat an-nas hingga surat al baqarah (membalik urutan al Qur an), karena hal itu lebih mudah.

4- Dalam menghafal hendaknya menggunakan satu mushaf tertentu baik dalam cetakan maupun bentuknya, hal itu agar lebih mudah untuk menguatkan hafalan dan agar lebih mudah mengingat setiap ayatnya serta permulaan dan akhir setiap halamannya.

5- Setiap yang menghafalkan al-quran pada 2 tahun pertama biasanya akan mudah hilang apa yang telah ia hafalkan, masa ini disebut masa "tajmi'" (pengumpulan hafalan), maka jangan bersedih karena sulitnya mengulang atau banyak kelirunya dalam hafalan, ini merupakan masa cobaan bagi para penghafal al-qur an, dan ini adalah masa yang rentan dan bisa menjadi pintu syetan untuk menggoda dan berusaha untuk menghentikan dari menghafal, maka jangan pedulikan godaannya dan teruslah menghafal, karena meghafal al-quran merupakan harta yang sangat berharga dan tidak tidak diberikan kecuali kepada orag yang dikaruniai Allah swt, akhirnya kita memohon kepada-Nya agar termasuk menjadi hamba-hamba-Nya yang diberi taufiq untuk menghafal dan mengamalkan kitabNya dan mengikuti sunnah nabi-Nya dalam kehidupan yang fana ini. Amin ya rabal 'alamin.

Saturday, April 23, 2011

Ijazah Gratis

ijazah ilmu inti asmaul husna (ya hayu,ya aliyu,yamaliyu,ya
wafiu,yawakiyu,yaqowiyu,yagoniyu,yawaliyu,yabaqi)
manfaat mendapatkan semua ilmu yang diiklankan di majalah dan paranormal serta
menyempurnakan ilmu yang telah dimiliki...

ijazah ilmu ayat kursi(ilmu tarekat tingkat tinggi)
manfaat mendapatkan kedudukan dan derajad bersama zat yang maha suci..merupakan
inti quran dan inti semua ilmu serta kitab2 terdahulu

ijazah ilmu 2 kalimah syahadat (ilmu hakikat islam dan jawa yang paling
sempurna)
manfaat menyempurnakan ilmu yang dimiliki,menjadi kekuatan ilahiyah,ilmu yang
ilahiyah dan amal yang amaliyah menuju khusnul khotimah,,,,

syarat puasa 3 hariii...(khusus untuk perempuan)

Friday, April 22, 2011

Menyikapi Rumus Ciptaan Tuhan

Sebagai insan yang terdidik,
seorang mahasiswa sangatlah paham dan mengerti apa sebenarnya subtansi dari
kata ‘hasil atau result(?) Meskipun tidak sedikit dari mereka –termasuk
penulis- yang belum bisa mendefinisakan kata tersebut dengan kalimat yang ‘pas’
dan apik. Sederhanya, ‘hasil’ bisa dikatakan sebuah pencapain akhir dari sebuah
aktivitas atau usaha. Dengan kata lain, hasil merupakan sebuah keadaan yang
terjadi
akibat keadaan (red: aktifitas, usaha dll.) yang terjadi sebelumnya.

Tuhan memang telah menetapkan
sebuah ‘rumus’ yang –mau tidak mau- harus dijalani oleh manusia di muka umi
ini, bahkan semua makhluk ciptaan-Nya. Sehingga dengan rumus tersebut, manusia
yang notabene adalah makhluk yang paling mulia –karena akalnya- bisa
merencanakan segala hal yang ingin dicapainya di hari esok. Selain itu, dengan
rumus tersebut, manusia –setidaknya- bisa menerima segala konsekuensi keadaan
hidup di dunia yang sedang dijalaninya, begitu juga keadaan kehidupan di
akhirat nanti setelah kontrak hidupnya di dunia telah habis. Rumus itu tidak
lain adalah ‘hukum sebab dan akibat’.

Manusia mengakui bahwa rumus yang
telah diciptakan oleh Tuhan ini memang selalu ‘terpraktekkan’ dalam
kehidupannya, baik disadari maupun tidak. Selanjutnya, akal yang telah
dianugerahkan kepada manusia yang memiliki fungsi sebagai ‘barometer’ dalam
menilai sebuah kebenaran juga tidak melihat adanya sedikit ‘kemlesetan’
dalam rumus ini. Ini mengindikasikan bahwa rumus ciptaan Tuhan ini mempunyai
nilai validitas yang paten. Meski di samping itu, tidak sedikit fenomena yang
terjadi di kehidupan ini dan nalar manusia tidak bisa menaruhkan rumus ini dalam
fenomena tersebut. Hal semacam ini sebenarnya tidak menunjukkan bahwa rumu
tersebut
tergores validitasnya. Akan tetapi, lebih kepada nalar manusaialah yang masih
belum bisa mencapai sisi rahasia di balik fenomena tersebut. Karena manusia
yang notabene adalah sang pemilik nalar itu sendiri telah mengakui bahwa nalar
yang dimilikinya mempunyai keterbatasan dalam melihat dan menganalisa sebuah
fenomena kehidupan.

Amalan Sederhana

Amalan Yang Sederhana

"Innamaa amruhuu idzaa arada say'an 'an yakulalahu kun fayakun" Sesungguhnya
keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya:
"Jadilah!" maka terjadilah ia. Dunia seperti berputar dalam sekejab. Ayah yang
tadinya seorang yang mempunyai jabatan kepala cabang disebuah perusahaan swasta
dengan berbagai fasilitas mendadak berhenti bekerja. Perusahaannya bangkrut.
Anak-anaknya dahulu telah terbiasa hidup dalam kemapanan untuk ukuran sebuah
kabupaten. Hal ini membuat ayah berpikir panjang dan ayah seperti ingin
mendidik kami dengan memulai semuanya dari awal. Kami berangkat ke ibu kota
tanpa membawa bekal apapun. Rumah beserta isinya dititipkan ayah kepada paman.

Dikota kami mengontrak pada sebuah rumah tiga petak, ukuran standard kontrakan
di ibu kota. Beberapa waktu berjalan kehidupan kami tidak berubah, sisa uang
pesangon tidak bisa bertahan lama. Hari itu aku melihat ayah berpakaian sangat
rapi, seperti orang yang sedang berangkat kerja kekantor. Awalnya aku senang
karena akan bisa membeli ini dan itu yang aku mau, apalagi aku akan naik kelas
lima begitu juga dengan tiga orang adiku. Ayah selalu berangkat setelah sholat
subuh dan pulang setelah larut malam. " Tidak banyak yang bisa di peroleh hari
ini bu " desah ayah kepada ibu. Mereka mengira semua anaknya telah tidur, tapi
masih terjaga meski tetap dalam keadaan terbaring dan membelakangi mereka. Aku
bertekad membantu mereka, paling tidak untuk memenuhi kebutuhan ku sendiri.

Keesokan harinya aku berjualan koran di terminal bis pulo gadung dan terkadang
pindah keterminal lain karena di terminallah tempat paling ramai pembeli. Hasil
dari jualan koran aku tabung untuk biaya sekolah dan beli buku yang sering di
suruh oleh ibu guru. Suatu hari secara tidak terduga aku melihat ayah di
terminal kampung melayu. Dia menjadi sopir mikrolet jurusan gandaria. Aku tidak
mengerti mengapa ayah memilih perkerjaan ini mungkin juga karena ijzahnya cuma
sampai tingkat SMU tetapi Dia mempunyai pengalaman hampir dua puluh tahun
berkerja dikantor dan sempat beberapa tahun menjabat sebagai kepala cabang,
mengapa tidak dia gunakan ?. Entahlah, yang jelas hari itu aku marasa kasihan
dengan perubahan hampir seratus delapan puluh derajat. " Bu, ibu mau kemana ?"
tanyaku pada seorang ibu di ujung jalan agar ayah tidak melihatku " ke Gandaria
memang kenapa tanya-tanya" jawab ibu itu penasaran. " Ibu naik antrian paling
belakang saja ya bu, tolong" pinta saya pada ibu itu. " Loh memangnya kenapa ?
bukannya malah jadi lama" ibu itu semakin penasaran", aku hanya tertunduk "
Karena angkutan itu yang membawa adalah ayahku" jawabku dengan pelan. Begitulah
terus aku bertanya kepada setiap orang yang lewat. Aku ingin angkutan ayahku
selalu penuh agar ayahku senang.

Malam harinya ayahku mendapat laporan dari ibu yang di beritahu oleh teman
bahwa aku tidak masuk sekolah hari itu. Ayah memukul kakiku karena dikira sibuk
bermain seharian sampai lupa sekolah, aku tidak peduli, aku tetap bahagia
karena telah bisa membantu ayah. Beberapa tahun berlalu aku tidak berubah
menjadi orang hebat seperti di banyak buku. Aku hanyalah pegawai kecil pada
sebuah perusahan kecil di Jakarta. Sewaktu ibuku meninggal dunia, aku berusaha
merawat ayahku sebaik-baiknya beserta adik-adiku yang mulai bisa mandiri. Mata
Ryan masih basah mengenang perjalanan hidupnya. Masjid memang tempat
bersilaturahmi paling layak bagi sesama muslim. Saling nasehat menasehati agar
kita bisa tetap dijalanNya.

Mungkin karena sering di pukul oleh ayahnya dulu , kaki Ryan tampak agak
pincang ketika berjalan entahlah yang jelas hampir setiap hari dengan berjalan
terbata-bata ia memapah ayahnya kemasjid untuk sholat berjamaah atau
berkeliling komplek pada pagi hari menghirup udara segar ciptaan Tuhan. Mungkin
tipe orang seperti Ryan bukanlah tipe orang seperti Abdurrahman bin Auf yang
rajin bersedekah dengan hartanya atau Utsman bin Affan yang juga pengusaha atau
sahabat yang punya amalan hebat seperti Abu Bakar As siddiq dan Umar bin
Khattab. Mungkin gambaran sederhana yang bisa disandingkan hanyalah Uwais Al
Qarni , sosok pemuda yang pernah dimintai doa oleh Ali ra dan Umar ra atas
perintah dari Rasulullah, padahal dua orang sahabat itu sudah dijamin masuk
syurga.

Wednesday, April 20, 2011

Nasehat Dari Anak-Anak Yang Tegar

Lama anak saya memandang kearah wajah saya yang sedang menonton berita pagi di
televisi. Dia tidak perduli dengan apa yang terjadi pada kotak ajaib tersebut.
" Yah kok mata ayah berair , ayah nangis yah..?" tanyanya penuh selidik. Saya
tidak berusaha menjawab, tapi memeluknya sambil mendudukannya di pangkuan. "
Anak yang bernama Tegar itu harus tegar menghadapi dunia, menerima tanpa harus
mengerti kebencian ayah tirinya yang menyebabkan kakinya terputus setelah di
lindas oleh kereta api" kata pembawa acara di televisi. Sang ayah akhirnya di
ganjar hukuman sepuluh tahun penjara sedangkan sang anak yang masih berumur
empat tahun akan menanggung penderitaan tersebut seumur hidupnya.

Berbanding terbalik di Facebook saya mendapat kiriman berita lama yang di rekam
lalu di sebar melalui media internet tentang seorang anak yang berusia enam
tahun yang mengurusi semua keperluan ibunya mulai dari memasak, menyuapi ,
memandikan bahkan membuang kotoran ibunya karena sejak dua tahun yang lalu si
ibu mengalami kelumpuhan karena terjatuh. Ayah sianak telah lama tidak pulang
kerumah setelah beberapa tahun yang lalu pergi merantau ke Malaysia. Anak itu
bernama Sinar dan hari itu, sinar sianak tersebut telah menyilaukan mata saya
dengan amalnya, dengan cintanya dan dengan kasih sayang untuk ibunya.

Banyak para orang tua yang berharap bisa melahirkan seorang anak, tetapi tidak
ada seorang anakpun yang meminta untuk dilahirkan, dia murni amanah dari Allah
Subhanahu Wa Ta'ala. Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW mengatakan bahwa
Warisan bagi Allah 'Azza wajalla dari hambaNya yang beriman ialah puteranya
yang beribadah kepada Allah sesudahnya. hadist ini di riwayatkan oleh HR.
Ath-Thahawi. Namun Rasulullah juga menasehati yang diriwayatkan oleh Ibu
'Asakir bahwa anak bisa menyebabkan kedua orangtuanya menjadi kikir dan
penakut. Pemenuhan masalah ekonomi memang menjadi salah satu penyebab
kerenggangan didalam sebuah rumah tangga, baik itu dengan anak karena jarang
berkomunikasi maupun dengan istri atau suami karena tuntutan-tuntutan yang
diluar jangkauan.

Sesuatu yang memisahkan dan membedakan antara seorang anak dengan orang dewasa
adalah waktu, sesuatu yang Allah pernah bersumpah atas namanya, bahwa kita
berada dalam sebuah kondisi yang menyebabkan kita merugi kecuali orang yang
beramal salih, al 'amilussholikhat. Kita adalah mantan anak-anak, sedangkan
anak-anak adalah calon orang dewasa. Kesalahan sekecil apapun yang pernah kita
lakukan pada masa kecil tidak layak kita wariskan kepada anak kita. Ukiran
kebaikan orang tua yang tertanam didada kita harus kita buat lebih indah didada
anak-anak kita. Melihat senyum tegar dengan kakinya buntung seperti ingin
berteriak kepada saya " Tidak ada gunanya memberitahukan orang lain tentang
kesulitan anda , sebagian dari mereka tidak perduli dan sebagian lagi justru
senang mendengarkan keluhan anda tanpa mau berbuat apa-apa, tegarlah dan
sandarkan hidup hanya kepada Allah"

Tuesday, April 19, 2011

Pelajaran Yang Tidak Pernah Selesai

"Berburu kepadang datar, dapat rusa belang kaki, berguru kepalang ajar bagai
bunga kembang tak jadi". Terhirup aroma ilmu yang menyambangi pagi dari di
balik dinding-dinding merah putih yang semakin lama semakin tampak tak putih
lagi. Semua murid menatap Pak guru dengan khidmat, menunggu terjadinya
perpindahan ilmu, menerima segala nasehat-nasehat yang membuat mereka terpaku.
"Meraih bintang itu tidak mudah anakku, selalu ada bekal yang mesti di
persiapkan, rajin-rajinlah kalian membuka mata dan telinga untuk membaca segala
gejala pada alam semesta agar kita bisa mengerti bahwa mereka di ciptakan untuk
kita syukuri".

Tidak jauh dari sekolah kecil itu, seorang anak di pinggir kali, menumpuk
buku-bukunya diatas rumput. " oooiiii Aman kamu tidak sekolah !!" terdengar
suara teriakan seorang bapak dari tengah-tengah sawah di seberang kali " Tidak
Pak, aku mau bantu Bapak saja di sawah" jawab anak itu sambil buka baju dan
menumpuknya diatas buku. Anak itu kemudian menghampiri ayahnya yang sedang
mencangkul. " Mengapa kamu tidak sekolah Man, kamu bisa bodoh nanti " tanya
sang ayah penasaran. " Belajarkan bisa dimana saja Pak tidak harus di sekolah,
kata guru ngaji semalam yang menyelamatkan kita nanti di akhirat itu adalah
amal bukan ilmu" jawab Aman membela diri. Sang ayah berhenti mencangkul
mendengar bantahan anaknya " Setiap amalan itu harus berdasarkan ilmu nak,
Rasulullah sendiri memerintahkan kita untuk menuntut ilmu agar kita bisa
membedakan mana yang haq dan mana yang batil, mana yang bermanfaat dan mana
yang merugikan" kata ayahnya sambil memegang dada, seperti orang kesakitan.
Aman diam saja sambil terus mencangkul menggemburkan tanah yang akan ditanami.
Anak yang masih duduk di kelas tiga sekolah dasar itu terus berfikir apakah
nasib keluarganya akan berubah hanya karena merubah status dari tidak tahu
menjadi tahu, atau dari tidak paham menjadi paham ? seperti apa manfaatnya
mengetahui bahwa bumi mengelilingi matahari dengan apa yang bisa dia makan esok
hari.

Walaupun konsumsi perut dan kepala berbeda tetapi banyak juga orang membuat
keterkaitan satu sama lain. Para koruptor yang tergolong orang yang
berpendidikan dan memiliki pengetahuan yang cukup telah mengakomodasi seluruh
isi kepalanya untuk menuruti kemauan perutnya. Untuk pintar seseorang memang
harus sekolah, tetapi apa yang didapat setelah predikat pintar disandang, tentu
saja lebih dari sekedar mencari nasi tetapi juga tawaran dari berbagai posisi.
Tidak bisa di pungkiri lebih dari sembilan puluh persen tujuan akhir sekolah
adalah pencapaian materi, dan hanya sedikit yang menyisakan kepintaran untuk
sebuah dedikasi.

Ketika Aman pulang dari sawah siang harinya, dia berpapasan dengan Pak guru
yang pulang mengajar. Pak guru menanyakan mengapa Aman tidak masuk sekolah hari
itu, tapi Aman malah bertanya balik kepada Pak guru tersebut " Mengapa kita
harus belajar di sekolah Pak, bukankah ketika kita belajar ilmu pengetahuan
alam kita harus berada di alam terbuka agar kita tidak hanya sekedar mengetahui
tetapi juga memahami cara kerja alam semesta, ketika kita belajar ilmu sosial
maka kita harus berada di masyrakat dan menerapkan nilai sosial secara langsung
" . Pak guru hanya tersenyum mendengar nalar kritis dari muridnya " Benar Aman,
tapi semuanya mempunyai wadah. Tidak mungkin kita mengumpulkan semua murid di
pasar hanya untuk tahu ilmu pemasaran, Untuk mengetahui sesuatupun ada
prosesnya. Kita juga tidak bisa menggiring setiap orang pada apa yang kita
mau." Kata Pak guru tidak mau memperlebar masalah karena sekolah memang tempat
dibeku dan dibakukannya ilmu agar mudah disampaikan, tugas sang muridlah nanti
yang mencairkan dan menuangnya pada tempat yang diinginkan.

Pada malam harinya di pengajian ba'da maghrib Aman semakin di perkuat dengan
cerita dari guru ngaji yang diambil dari matsnawi Jalaludin Rumi. Dikisahkan
sorang petani yang hendak membawa sekarung gandum kepasar kesusahan
menyeimbangkan beban di punggung keledai miliknya dan untuk menyeimbangkannya
dia mengambil sekarung pasir untuk di letaknya disisi yang lain. Petani
tersebut pergi kepasar dengan memakan waktu lebih lama dari biasanya karena
beban yang ada pada keledai terlalu berat. Sewaktu beristirahat petani tersebut
bertemu dengan seorang yang berpakaian compang- camping mirip seorang pengemis
tetapi orangtersebut tidak mau disebut pengemis. Setelah berdialog dengannya,
petani tersebut sangat kagum dengan ketinggian ilmu dari orang tersebut. Salah
satu dari nasehat dari orang itu mengatakan bahwa beban yang diderita keledai
bisa di peringan dengan membagi dua gandum sehingga separuh disebelah kiri dan
sebelah lagi disebelah kanan dan bukan mengganti dengan pasir yang justru
memperberat beban keledai sehingga keledai tersebut berjalan dengan lambat.

"Kisanak sangat cerdas dan memiliki pengetahuan yang luas, sebenarnya apa
pekerjaan kisanank ?" kata petani tersebut penasaran dengan kehebatan orang
didepannya. " Saya tidak mempunyai pekerjaan apa-apa, saya melangkah kemanapun
kaki saya mau" jawab orang tersebut acuh-tak acuh. " Lalu bagaimana dengan
keperluan sehari-hari seperti makan dan minum ?" tanya petani tersebut
penasaran. " Aku tidak pernah meminta tapi jika ada yang memberi aku terima
jika tidak maka aku akan puasa" jawab orang itu. Kemudian tanpa basa basi
petani tersebut pergi meninggalkan orang tadi. " Aku bisa saja bodoh tapi aku
mampu menghidupi diriku sedangkan kepandaianmu tidak berpengaruh apa-apa
terhadap dirimu, aku tidak suka medekati orang malas sepertimu" kata petani
tersebut dari jauh.

Aman menyimak dengan serius cerita dari guru ngajinya. "Anak-anaku hikmah yang
mesti diambil adalah bahwa banyak diantara kita yang berilmu tetapi ilmu itu
tidak bermanfaat baginya selain sebagai kebanggaan semata. Ada orang yang
mempunyai pemahaman agama yang sangat tinggi tapi ahlaknya tidak mencerminkan
apa yang telah dia pahami. Ada juga yang memiliki ilmu tetapi tidak tahu
bagaimana memanfaatkan ilmu tersebut seperti banyak sarjana yang dilahirkan
bangsa ini. Ada juga yang tidak berilmu tetapi dia di wakili oleh selembar
kertas yang mengatakan kalau dia berilmu, padahal tidak, dia sekolah hanya
untuk selembar kertas tersebut. Oleh sebab itu hati-hatilah anakku setiap apa
yang kita kerjaan akan dimintai pertanggung jawaban nanti oleh Allah SWT, apa
yang bapak ceritakan bukan membuat kalian jadi tidak mau sekolah untuk menuntut
ilmu, jangan jadikan kelemahan orang lain menjadi penghalang bagi kita untuk
berusaha, kita justru harus membuatnya berbeda" kata guru tersebut sambil
menutup kitab fiqih yang telah dikaji terlebih dahulu sebelum bercerita kepada
murid-muridnya.

Aman terdiam merenung dirumah, banyak orang yang salah kaprah dalam
memanfaatkan ilmu termasuk cerita lucu dari temannya yang ditugaskan pak guru
untuk mengganti tiang bendera yang patah " Nang tolong ukur dulu tinggi tiang
lama ya biar tidak kerja dua kali" kata pak guru kepada Nanang temannya. Nanang
lalu memanjat ting itu untuk mengukurnya." Kenapa harus naik Nang ? nanti jadi
patah lagi, cabut aja terus ukur di bawah" kata pak guru. " Loh tadi kan pak
guru menyuruh saya mengukur tinggi tiang bendera bukan panjang tiang " jawab
Nanang asal kena. Dalam matematika panjang dan tinggi hanya dibedakan oleh
posisi yang satu horisontal yang satu vertikal, tapi ketika jadi rumus kenapa
nampak begitu susah bagi anak-anak. Apakah pintar itu indentik dengan kesulitan
? pasti ada yang salah, pikir Aman.

Beberapa tahun kemudian setelah menamatkan kuliah di ITB bandung, Aman
mendedikasikan dirinya sebagai guru di kampung halaman tercinta dengan metode
penyederhanan, bahwa sehebat apapun masalah harus disederhanakan terlebih
dahulu untuk kemudian di pecahkan. Aman mendirikan sekolah Alam yang mengajak
murid-muridnya tidak hanya menerpkan prinsip 5W1H pada perbuatan tapi juga pada
pemikiran, bahwa apapun yang dipelajari harus bisa bermanfaat bagi diri maupun
orang lain. Hasilnya beberapa orang muridnya berhasil menduduki peringkat
tertinggi sekabupaten.