Mari Menghafal Alquran

Mari Menghafal Alquran karena Alquran akan memberi syafaat di Hari Kiamat nanti

Ayo Menghafal Alquran

Sebaik-baik Kalian adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya

Belajar Alquran Yukkk

Hiasilah rumahmu dengan bacaan Alquran

Menghafal Alquran Yuuuuk

Hiasilah lisanmu dengan dzikir dan membaca Alquran

Mari Menghafal Alquran

Hiasilah lisanmu dengan dzikir dan membaca Alquran

Ayo Menghafal Alquran

Hiasilah lisanmu dengan dzikir dan membaca Alquran

Ayo Menghafal Alquran

Mari Menghafal Alquran karena Alquran akan memberi syafaat di Hari Kiamat nanti

Ayo Menghafal Alquran

Mari Menghafal Alquran karena Alquran akan memberi syafaat di Hari Kiamat nanti

Ayo Menghafal Alquran

Mari Menghafal Alquran karena Alquran akan memberi syafaat di Hari Kiamat nanti

Ayo Menghafal Alquran

Mari Menghafal Alquran karena Alquran akan memberi syafaat di Hari Kiamat nanti.

Ayo Menghafal Alquran

Mari Menghafal Alquran karena Alquran akan memberi syafaat di Hari Kiamat nanti..

Ayo Menghafal Alquran

Mari Menghafal Alquran karena Alquran akan memberi syafaat di Hari Kiamat nanti..

Friday, June 3, 2011

Fadhilah Menghafal al-Quran

Al Qur’an adalah kemuliaan yang paling tinggi. Al Quran adalah kalam Allah Swt. Al-Qur’an adalah kitab yang diturunkan dengan penuh berkah, Al-Qur’an memberikan petunjuk manusia kepada jalan yang lurus. Tidak ada keburukan di dalamnya, oleh karena itu sebaik-baik manusia adalah mereka yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya. Rasulullah SAW bersabda, ”Sebaik-baik orang diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (Al Qur’an) dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Fathir: 29-30)

Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Rabb-mu (Al Quran) (QS. Al Kahfi : 27)

Dan firman-Nya: Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al Quran)… (QS. Al Ankabut : 45)

Dan firman-Nya: Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Rabb negeri ini (Mekah) yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. * Dan supaya aku membacakan al-Qur’an (kepada manusia). “. (QS. an-Naml: 91-92)

Seseorang yang berpegang teguh pada Al Qur’an, sebagai modal kekuatan pegangan dan landasan filsafat hidup maka orang itu akan mampu tegar, tidak gampang menyerah, sigap dalam menentukan sikap, dan tidak akan mudah diombang-ambingkan oleh ketidakpastian situasi, tidak mudah terpengaruh oleh prinsip hidup lain, hal itu karena prinsip dalam kepribadiannya sudah mantap dan semua itu akan tercermin dalam sikapnya dalam menyelesaikan persoalan hidup

Alangkah indahnya hidup kita, bila kita tidak hanya sekedar bisa membaca Al Quran, tetapi juga menghafalnya dan mengamalkannya. Banyak hadits Rasulullah Saw yang mendorong untuk menghafal Al Qur’an atau membacanya di luar kepala, sehingga hati seorang individu muslim tidak kosong dari sesuatu bagian dari kitab Allah Swt. Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas “Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Qur’an sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh (HR. Tirmidzi)

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah Sawbersabda: “Penghafal Al Quran akan datang pada hari kiamat, kemudian Al Quran akan berkata: Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia, kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan), Al Quran kembali meminta: Wahai Tuhanku tambahkanlah, maka orang itu diapakaikan jubah karamah. Kemudian Al Quran memohon lagi: Wahai Tuhanku ridhailah dia, maka Allah meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu, bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga), dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan” (HR. Tirmidzi, hadits hasan {2916}, Inu Khuzaimah, Al Hakim, ia menilainya hadits shahih)

Berikut adalah Fadhail Hifzhul Qur’an (Keutamaan menghafal Qur’an) :

Al Qur’an akan menjadi penolong (syafa’at) bagi penghafal .Dari Abi Umamah ra. ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah olehmu Al Qur’an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa’at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya).”" (HR. Muslim)
Nabi Saw memberikan amanat pada para hafizh dengan mengangkatnya sebagai pemimpin delegasi. Dari Abu Hurairah ia berkata, “Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, “Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,”Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah.” Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?” Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, “Benar.” Nabi bersabda, “Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi.” (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa’i).
Nikmat mampu menghafal Al Qur’an sama dengan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapatkan wahyu, “Barangsiapa yang membaca (hafal) Al Quran, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan padanya.” (HR. Hakim)
Seorang hafizh Al Qur’an adalah orang yang mendapatkan Tasyrif nabawi (Penghargaan khusus dari Nabi Saw). Di antara penghargaan yang pernah diberikan Nabi SAW kepada para sahabat penghafal Al Qur’an adalah perhatian yang khusus kepada para syuhada Uhud yang hafizh Al
Qur’an. Rasul mendahulukan pemakamannya. “Adalah Nabi mengumpulkan diantara orang syuhada uhud, kemudian beliau bersabda, :Manakah diantara keduanya yang lebih banyak hafal Al Quran, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliu mendahulukan pemakamannya di liang lahat.” (HR. Bukhari)
Hafizh Qur’an adalah keluarga Allah yang berada di atas bumi. “Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya.” (HR. Ahmad)
Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, “Mengapa kami dipakaikan jubah ini?” Dijawab,”Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an.” (HR. Al-Hakim)
“Dan perumpamaan orang yang membaca Al Qur’an sedangkan ia hafal ayat-ayatnya bersama para malaikat yang mulia dan taat.” (Muttafaqun alaih)
Dari Abdillah bin Amr bin ‘Ash dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Akan dikatakan kepada shahib Al Qur’an, “Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al Qur’an di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca.” (HR. Abu Daud dan Turmudzi)
Kepada hafizh Al Qur’an, Rasul SAW menetapkan berhak menjadi imam shalat berjama’ah. Rasulullah SAW bersabda, “Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya.” (HR. Muslim)
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an maka baginya satu hasanah, dan hasanah itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif itu satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. At Turmudzi).
Bahkan Allah membolehkan seseorang memiliki rasa iri terhadap para ahlul Qur’an, “Tidak boleh seseorang berkeinginan kecuali dalam dua perkara, menginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah kepadanya Al Qur’an kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, ‘Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuat’” (HR. Bukhari)

Begitu banyak keutamaan menghafal Al Quran, tapi karena kesibukan dunia dan segala pesonanya yang menggoda, membuat kita jadi malas melakukannya, karena itu mulai sekarang, sebaiknya kita mulai meluangkan waktu untuk mulai kembali menghafal Al Quran (termasuk diri saya).

Mari Membaca dan Mempelajari al-Quran

Membaca dan mempelajari Al Qur’an adalah amalan yang diajarkan oleh Rasulullah sas kepada kaum muslimin. Didalamnya ada petunjuk bagi muslimin dalam menjalani kehidupan di dunia ini, baik masalah ibadah maupun mu’amalah untuk mendapatkan kebahagiaan di akhirat. Dan muslimin yang terbaik adalah yang mau mempelajari dan mengajarkan Al Qur’an sebagaimana Sabda Nabi sas:

Dari Utsman bin ‘Affan ra dia berkata, Rasulullah sas bersabda: ”Sebaik-baik kalian adalah orang yang mau mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya.” HR Bukhari.

Bagi orang yang mau membacanya atau menghafalkannya tentu ada kebaikan dan keutamaan yang akan dia dapatkan, sebagaimana sabda Nabi sas:

Dari Abi Umamah ra dia berkata: aku telah mendengar Rasulullah sas bersabda: “Bacalah Al Qur’an karena pada hari kiamat nanti dia (Al Qur’an) akan menjadi syafa’at bagi pelaku-pelakunya.” HR Muslim.

Kata-kata bacalah bisa membaca dengan teks atau tanpa teks yakni dengan menghafal sebagaimana hadits tentang turunnya wahyu pertama diana disebutkan bahwa malaikat Jibril memerintahkan kepada Nabi sas untuk membaca dengan ucapan ???????, padahal Nabi sas belum mempunyai lembaran-lembaran yang bertuliskan Al Qur’an dan beliau adalah seorang Nabi yang ummi, tidak mengerti baca tulis.

Syafa’at adalah permintaan pertolongan. Dan yang dimaksud dalam hadits di atas adalah bahwa Al Qur’an akan memintakan pertolongan untuk orang yang membaca, menghafal dan mengamalkan isinya, kepada Allah.

Para penghafal Al Qur’an adalah orang-orang khusus yang Allah sebut sebagai ahli-Nya.

….dari Annas bin Malik ra dia berkata, Rasulullah sas bersabda: “Sesungguhnya bagi Allah itu keluarga.” Ditanyakan, siapakah mereka itu ya Rasulullah? Beliau menjawab: “ Ahlul Qur’an. Mereka itu keluarga Allah dan orang-orang khusus (istimewa) bagi-Nya.” (HR Ahmad, Ibnu Majjah, Ad-Darimi, Hakim, Nasai)

Kebaikan menghafal Al Qur’an tidak hanya diperuntukkan bagi penghafalnya saja, melainkan kebaikan itu juga akan dianugerahkan kepada orang tuanya.

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Amr bin Sarh, telah bercerita kepada kami Ibnu Wahhab, telah menghabariku Yahya bin Ayyub dari Zabban bin Fa’id dari Sahl bin Muadz Al-Juhani dari bapaknya : bahwasannya Rasulullah saw. bersabda : ”barangsiapa yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, maka pada hari kiamat Allah akan memakaikan mahkota kapada orang tuanya yang sinarnya itu lebih terang dari sinar matahari ketika menyinari rumah-rumah kalian di dunia. Lantas apa persangkaan kalian tentang orang yang mengamalkan Al-Qur’an ini?.” (Aunul Ma’bud, Sarah Sunan Abi Daud, jz. 4, bab 345, hlm. 229, no. 1450)

Bagi pembaca atau penghafal Al Qur’an tentulah banyak kebaikan.

Telah menceritakan kepada kami Abu Amir, yaitu Qabishah : telah mengabari kami Sufyan dari ’Atha’ bin As-Sa’ibi dari Abil Ahwashi dari Abdillah, dia berkata: ”Pelajarilah oleh kalian Al-Qur’an ini, sesungguhnya kalian akan diganjar dengan sebab membacanya, untuk setiap huruf (mendapat) sepuluh kebaikan. Saya tidak mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi untuk setiap huruf alif, lam, dan mim, untuk setiap huruf (mendapat) sepuluh kebaikan”.

Allah melarang orang dari sifat iri, ingin memiliki sesuatu milik orang lain. Tetapi Allah membolehkan iri atas para penghafal Qur’an karena kelebihannya.

….bahwasanya ‘Abdullah bin ‘Umar rah berkata, aku mendengar Rasulullah sas bersabda: “ Tidak (boleh) iri kecuali atas dua perkara. (Yaitu) seseorang yang Allah berikan kepadanya (kemampuan membaca dan menghafal) Al Kitab (Al Qur’an) dan dia mengamalkannya malam dan siang. Dan seseorang yang Allah berikan kepadanya harta dan dia bersedekah dengannya malam dan siang.” (HR Bukhari)

Ada banyak riwayat yang menyebutkan kebaikan dan keutamaan bagi orang yang membaca surat-surat tertentu, diantaranya hadits berikut:

Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah sas bersabda: “ Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian (seperti) kuburan-kuburan. Sesungguhnya syaithon itu lari dari rumah yang dibacakan padanya surat Al Baqoroh.” HR Muslim.

Bagi penghafal Al Qur’an ada keutamaan tersendiri yang menjadikan mereka didahulukan dalam kebaikan daripada yang lainnya.

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id, telah bercerita pada kami Al-Laits dari Ibnu Syihab dari Abdirrahman bin Ka’ab bin Malik, bahwasannya Jabir bin Abdillah r.a telah menghabarinya bahwasannya Rasulullah saw. pernah mengumpulkan (menjadikan satu) antara dua laki-laki (yang syahid) di perang Uhud dalam satu kain. Kemudian beliau bersabda ((mana di antara mereka yang paling banyak mengambil (menghafal) Al-Qur’an)), lalu ketika ditunjukkan kepada beliau kepada salah satu (di antara mereka), beliau mendahulukannya dalam liang lahat dan bersabda: “Kelak pada hari kiamat aku akan menjadi saksi buat mereka.” Lalu beliau memerintahkan untuk mengubur mereka dengan darah-darah mereka tanpa dishalati dan dimandikan. (HR Bukhar)

…Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Sa’id Al-Asyajji yang keduanya (meriwayatkan) dari Abi Khalid, Abu Bakar berkata bahwa telah bercerita kepada kami Abu Khalid Al-Ahmari dari Al-A’masy dari Ismail bin Raja’ dari Aus bin Dlam’aj dari Abu Mas’ud r.a berkata : Rasulullah saw. bersabda : ((menjadi imam (untuk) suatu kaum adalah orang yang paling banyak bacaan (hafalan) Al-Qur’an, jika mereka itu sama dalam soal hafalan, maka di antara mereka yang paling tahu As-Sunnah, jika mereka sama tahu dalam soal As-Sunnah, maka orang yang paling dulu hijrah, jika mereka sama dalam soal hijrah, maka orang yang paling dulu masuk Islam, dan bener-bener jangan seseorang itu menjadi imam seseorang yang lain pada kekuasaannya ……..dst. (HR Muslim)

Bagi penghafal Al Qur’an ada jannah yang disediakan menurut hafalannya. Semakin banyak hafalan, semakin tinggi pula derajat jannah baginya.

…..dari Abdullah bin ‘Amr ra dari Nabi sas beliau bersabda: “ Dikatakan kepada Ahlul Qur’an (penghafal Al Qur’an) dihari kiamat, “Bacalah dan naiklah ke tingkatan-tingkatan (jannah). Dan tartillah sebagaimana engkau telah (membacanya) dengan tartil di dunia. Maka sesungguhnya tempatmu (di jannah) adalah (menurut) akhir ayat yang engkau baca.” HR Abu Dawud, Ahmad, Tirmidzi

Bahkan Rasulullah sas mencela orang yang tidak pernah membaca Al Qur’an.

Dari Ibnu Abbas ra dia berkata, Rasulullah sas bersabda: “Sesungguhnya orang yang di tenggorokannya tidak ada sedikitpun dari Al Qur’an itu seperti rumah yang roboh.” HR Tirmidzi

Orang yang tidak pernah membaca Al Qur’an itu hidupnya tidak bermanfaat/sia-sia seperti rumah yang roboh, tak berguna.

Masih banyak nash-nash yang mengabarkan kepada kita keutamaan dan keuntungan membaca dan menghafal Al Qur’an.

Wallahu a’lam.