Sunday, April 24, 2011

Hanifida: Metode Cepat Menghafal

SuaraMedia) “Luar biasa sekali!” Komentar itu dilontarkan ustad terkemuka Aa Gym dan Yusuf Mansyur saat menyaksikan 4 anak dari Jombang, Jawa Timur, menghafal Alquran 30 juz dan pelajaran sekolah dengan metode Hanifida. Kejeniusan Ahmad Azmi Amiq (12), Rofi’ul Majid (14), Kamila Niami Permatasari (5,5), dan Putri Fitriani (9) mendorong Ustad Yusuf Mansyur ini untuk mengundang mereka.

Produser film Kun Fa Yakun meminta empat anak ini untuk menularkan kepiawaian mereka menghafal Asmaul Husna, Alquran 30 juz dan artinya serta pelajaran lainnya kepada para santrinya di Sekolah Daarul Quran Internasional (SDQI), Jalan Ketapang, Cipondoh, Banten. “Kita menginap di sana sejak 11 hingga 18 Februari untuk mengajarkan metode Hanifida.

Alhamdulillah pada 18 Februari malam, Aa Gym juga menyaksikan praktek menghafal ini,” ujar manajer Hanifida, Pito Sujatmiko, kepada detikcom, Jumat (20/2/2009). Apa komentarnya? “Luar biasa sekali,” ujar Pito menirukan ucapan Aa Gym dan Yusuf Mansyur. “Beliau mendukung dan beri apresiasi dan sosialisasi,” katanya. Empat anak ini juga laris diundang oleh ibu-ibu pengajian.

Pito menegaskan tidak memasang tarif untuk menyosialisasikan metode menghafal cepat mutakhir ini. “Seikhlasnya, minimal untuk transportasi dan akomodasi. Ada 4 buku paket yang harus dibeli seharga Rp 120 ribu,” ujar Pito. Pito mengatakan, empat anak itu akan beraksi lagi di Jakarta pada 16 Maret 2009. “Rencananya pada 28 dan 29 Maret, kita akan diundang lagi oleh Ustad Yusuf Mansyur yang kelima kalinya,” kata dia.

Ke depan, lanjut Pito, metode Hanifida menghafal Alquran dan aplikasi pelajaran sekolah dikembangkan melalui DVD dan VCD. “Metode ini punya kuda-kuda dan jurusnya, tidak monoton, enjoy dan tidak perlu mengernyitkan dada,” promosi Pito. Hanifida Sulap Anak Bak Komputer Metode Hanifida mengajarkan teknik menghafal cepat. Anak mampu menghafal Asmaul Husna, Alquran dan pelajaran di sekolah dalam waktu singkat. Metode inovatif ini dikembangkan oleh pasangan Hanifuddin Mahadun dan Kheirotul Idawati.

“Anak dapat menghafal apa pun dalam waktu cepat dan dapat menjawab setiap pertanyaan mengenai apa yang telah dihafalkan seperti komputer saja,” kata Hanif kepada detikcom di Klub Guru Jabodetabek, Jalan Jatipadang Nomor 23, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. “Dengan mempelajari metode ini, selain anak pandai menghafal Alquran, jago berhitung dan pintar di sekolah. Apalagi anak usia produktif kelas 3 sampai kelas 6 SD paling cepat mempelajari metode ini,” lanjut dia.

Dijelaskan dia, metode Hanifida mengoptimalkan kerja otak kiri sehingga ada keseimbangan otak kiri dan otak kanan. Akurasinya hingga 85 persen. “Kami mengajarkan ini kepada anak-anak kami, Kamila (6), dan Ahmad (12),” ujarnya. Menurut dia, tidak butuh waktu lama untuk bisa menguasai metode tersebut. “Kalau sudah menguasai metodenya maka dapat menghafal saat itu juga.

Kalau masalah biaya, hanya mengganti buku modul untuk menghafal Alquran dan Asmaul Husna. Harga 3 buku Rp 125 ribu. Kalau biaya mengajarkan seikhlasnya hanya infak saja,” beber dia. Jika Anda tertarik, modul ini bisa Anda peroleh di Klub Guru Jabodetabek. Anak Jombang Jadi Jenius Berkat Hanifida 4 Anak dari Jombang, Jawa Timur, mengundang decak kagum.

Mereka mampu menghafal Alquran 30 juz dan artinya. Bahkan mereka menghafal deretan angka secara acak dalam tempo 2 menit. Keempat anak itu adalah Ahmad Azmi Amiq (12), Rofi’ul Majid (14), Kamila Niami Permatasari (5,5), dan Putri Fitriani (9). Kejeniusan mereka tidak datang sendiri.

Melainkan berkat metode menghafal Hanifida. Butuh waktu 1 bulan untuk menjadi jenius berkat metode belajar inovatif ini.Metode Hanifida ini dikembangkan oleh pasutri Hanif dan Ida yang terilhami pemegang Rekor Pertama Daya Ingat MURI Irwan Widiatmoko. Hanif dan Ida lantas mengembangkannya ke dalam ke dalam dunia religi yaitu menghafal cepat Asmaul Husna dan Alquran.

“Metode Hanifida dengan model file komputer ini melatih daya ingat permanen seperti menghafal Asmaul Husna dan Alquran 30 juz selama 1 bulan lebih,” kata manajer Hanifida, Pito Sujatmiko, kepada detikcom, Jumat (20/2/2009). Menurut dia, berkat belajar dengan teknik Hanifida, empat anak asal Jombang itu mampu menyebut surat-surat Alquran, ayat-ayatnya dan artinya.

“Misalnya, surat Al Ikhlas ayat 3. Azmi dapat menyebutkan lafal dan artinya. Kalau mengingat secara manual kan kadang menyebut dari awal surat, tetapi ini langsung disebutkan,” ujar Pito. Selain menghafal Alquran, lanjut Pito, keempat anak itu mampu menyebut deretan angka hingga 100 dan menghafal materi pelajaran di sekolah. “Caranya misalnya, kita menulis angka acak masing-masing 10 angka dan dibuat 10 baris.

Lalu tulisan itu kita serahkan kepada si anak untuk menghafalnya selama 2 menit. Setelah itu tulisan angka kita ambil lagi. Kemudian kita meminta si anak menyebut angka pada kolom atau baris tertentu yang kita inginkan. Si anak mampu menjawab dengan benar,” beber Pito.

Menurut dia, keempat anak itu mampu menghafal angka mundur dari belakang hingga ke depan, dari kolom atas hingga bawah secara acak. Pembaca detikcom, Habe Arifin, mengaku telah menyaksikan presentasi 4 bocah itu. “Mengagumkan banget, mereka jenius karena belajar tidak datang mendadak seperti Ponari,” komentarnya. Bocah TK Hafal Asmaul Husna dan Surat Pendek Dalam gendongan sang bunda, Kamila Permatasari (6) bergelayut manja.

Meski agak malu-malu, dia menjawab setiap pertanyaan yang diajukan untuk menguji metode Hanifida yang diajarkan ibunya. Dengan cepat, dia menjawab urutan Asmaul Husna dan surat pendek Alquran beserta artinya saat ditanya secara acak. “Sebutkan Asmaul Husna yang ke-50,” tanya sang bunda, Khairotul Idawati. “Asy Syahidu artinya yang Maha Menyaksikan,” sahut Kamila.

“Asmaul Husna ke-10,” tanya Idawati. “Al Mutakabbir artinya yang memiliki kebesaran,” jawab bocah perempuan yang mengenakan baju warna kuning ini. “Asmaul Husna yang terakhir,” tanya Idawati lagi. “Asy Shaburu artinya yang maha penyabar,” jawab Kamila. Tidak hanya Asmaul Husna, Kamila pintar menghafal sebagian besar ayat-ayat dalam surat pendek Alquran beserta artinya. “Saya ngajari Kamila metode Hanifida dengan buku-buku ini sepulang sekolah. Kamila pemalu, kadang kalau ditanya orang nggak mau menjawab,” tutur Idawati.

0 comments:

Post a Comment